BI: Konsumsi Pemerintah Turun, Target Pertumbuhan Meleset

Gubernur Bank Indonesia (BI), Darmin Nasution, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2012 yang mencapai target disebabkan konsumsi pemerintah atau serapan anggaran yang menurun di kuartal keempat.

"Salah satu yang membuat pertumbuhan kuartal keempat itu tidak terlalu bagus adalah konsumsi pemerintah. Jadi konsumsi pemerintah bukannya positif seperti kami perkirakan, malah pertumbuhannya negatif, " ujar Darmin  di Gedung BI Jakarta, Jumat 8 Februari 2013

Menurut Darmin, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal keempat tahun lalu turun sebesar 1,45 persen dibandingkan kuartal ketiga. Padahal jika pemerintah bisa menyerap anggaran dan menggenjot pelaksanaan program, diperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2012 secara keseluruhan bisa mencapai 6,3 persen, sesuai target batas bawah.

"Sebenarnya GDP kuartal empat ada dalam perkiraan kami," kata Darmin.

Sebelumnya, pada 2012, BI memperkirakan ekonomi tumbuh 6,1-6,5 persen, dengan kecenderungan pada angka tengah, 6,3 persen. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi 2013 ditargetkan mencapai 6,3-6,7 persen, dengan kecenderungan di tengah sebesar 6,5 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2012 hanya 6,23 persen. Angka ini di bawah target pemerintah dalam APBN-P 2012, yaitu sebesar 6,5 persen.

Kepala BPS, Suryamin, menjelaskan seluruh sektor mengalami pertumbuhan, tertinggi ditopang oleh sektor pengangkutan dan komunikasi 9,98 persen, sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 8,11 persen dan sektor konstruksi mencapai 7,5 persen.

Sektor lainnya, bidang keuangan, real estate, dan jasa perusahaan sebesar 7,15 persen, dan di bidang listrik, gas, dan air minum sebesar 6,40 persen.